Samsung merupakan vendor yang beberapa tahun belakangan ini terus menyita perhatian publik. Bagaimana tidak? Beragam perangkat yang disuguhkannya sangat mudah untuk memikat mata siapa saja. Belum lagi, segala inovasi yang ditanamkan ke dalam perangkat-perangkatnya sangat pas dengan kebutuhan banyak orang saat ini.
Tidak heran jika Samsung berhasil menguasai pasar smartphone di hampir seluruh negara yang didatanginya, salah satunya adalah Indonesia. Salah satu produk Samsung di tahun ini yang paling menarik perhatian masyarakat Indonesia adalah Galaxy S8 series.
Walau dijual dengan harga selangit, namun Galaxy S8 series tetap laris di pasaran. Bahkan, model tahun lalunya saja masih diincar oleh banyak orang, berkat inovasinya yang menembus khayalan banyak orang.
Dibalik boomingnya Galaxy S8 series, terdapat sebuah tanda tanya besar di hati mereka yang selalu memperhatikan produk terbaru Samsung. Tidak hanya satu, melainkan ada 2 pertanyaan sekaligus.
Pertama, mana yang lebih baik antara chipset Exynos dan Snapdragon? Kedua, kenapa ada versi chipset? Berikut sedikit penjelasan kami yang mungkin bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Mana yang Lebih Baik antara Exynos dan Snapdragon?
Disetiap perangkat flagship-nya, vendor asal Korea Selatan tersebut selalu menyuguhkan 2 pilihan chipset yang berbeda. Salah satunya akan diisi oleh chipset Exynos dan sisanya adalah Snapdragon besutan Qualcomm. Exynos sendiri merupakan chipset yang diproduksi sendiri oleh Samsung. Dengan fakta tersebut, tidak heran jika chipset tersebut memiliki kualitas yang sangat baik.Sayangnya Exynos hanya tersedia di perangkat-perangkat berlogokan Samsung, sehingga kamu tidak akan menemukan chipset tersebut di perangkat besutan brand lain.
Menurut informasi yang kami terima, harga chipset Exynos sendiri sangatlah mahal. Tidak heran jika tidak ada satupun vendor dari brand lain yang menggunakannya.
Namun, dibalik harganya yang mahal tersebut, sudah menjadi rahasia umum jika Exynos memiliki kinerja yang sangat baik. Salah satu keumggulan chipset tersebut adalah memaksimalkan kinerja baterai agar bertahan lama, tanpa mengurangi performa.
Belum lagi, sejauh pengalaman kami menggunakan Exynos (Eynos 8890 pada Galaxy S7 Edge), sangat jarang sekali ditemukan chipset mengalami lag atau bahkan panas berlebih ketika performanya dipacu terus menerus. Hal ini tentu berbeda dengan Snapdragon.
Snapdragon merupakan chipset yang ditujukan untuk perangkat mobile, yang diciptakan oleh Qualcomm. Salah satu keunggulah chipset tersebut adalah pilihan harganya yang murah, bahkan bisa dibilang lebih murah dibandingkan dengan Exynoss. Belum lagi, Qualcomm menciptakan Snapdragon untuk segala segmen pasar, karena hadir dalam seri 400, 600, hingga 800.
Snapragon 821 merupakan chipset besutan Qualcomm yang pernah kami cicipi performanya, melalui perangkat OnePlus 3T. Chipset tersebut memang memiliki performa yang sangat baik, load yang terjadi di dalamnya pun bisa terjadi dengan sangat cepat.
Namun sayangnya, chipset tersebut terkesan lebih boros baterai. Belum lagi, perangkat yang ditenagai Snapdragon 821 lebih cepat panas.
Dengan demikian, baik Exynos ataupun Snapdragon bisa disimpulkan memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Sehingga sangat sulit untuk menentukan mana yang lebih baik.
Jika ditanya pilihan pribadi kami, maka kami akan memilih Exynos.
Kenapa Ada 2 Versi Chipset?
Pertanyaan yang paling sering kami temui hingga saat ini adalah, kenapa Samsung harus menghadirkan perangkat dengan dua pilihan chipset berbeda? Mengapa tidak semuanya diisi oleh Snapdragon saja atau Exynos saja?Pertama-tama, mari kita telusuri target pasar dari masing-masing chipset tersebut. Samsung menggunakan chipset Snapdragon hanya untuk perangkatnya yang dijual di wilayah Amerika Serikat, China dan Jepang saja. Sedangkan, untuk sisa target pasarnya akan diisi oleh perangkat ber-chipset Exynos.
Menurut informasi yang kami raih, langkah Samsung tersebut adalah untuk memangkas harga jual dari perangkatnya. Seperti yang telah kami sampaikan, Snapdragon merupakan chipset yang dijual dengan harga lebih murah dibandingkan dengan Exynos.
Informasi lain menyebutkan, hanya untuk pasar Amerika, jika Samsung menggunakan chipset Exynos ke dalam produknya, maka harga jualnya akan sangat tinggi. Belum lagi mengenail regulasi khusus di Amerika ketika sebuah perangkat menggunakan kandungan di dalam negeri Paman Sam tersebut, na,pak terdapat keuntungan lebih yang akan diraih oleh Samsung.
Kesimpulan
Samsung memang perusahaan yang sudah tidak dapat diragukan lagi di setiap langkah marketing yang dilakukannya. Sehingga, jika ditanya lebih dalam mengapa dan kenapanya, maka kami pribadi tidak bisa menjawabnya, karena Samsung pastinya menutup rapat-rapat hal tersebut.Satu pertanyaan kami saat ini adalah, jika perangkat flagship Samsung yang ditenagai Snapdragon jauh lebih murah, kenapa yang dijual di Indonesia hanya perangkat berisikan Exynos? Jika hal itu dilakukan, mungkin akan banyak orang di sini yang bisa memilikinya.
0 Comment for "Mana Yang Lebih Baik Antara Samsung Exynos Vs Snapdragon"